Minggu, 29 Desember 2019

Selamat Tinggal


Mari lakukan upacara perpisahan ini secara natural
Tidak perlu protokol yang berbelit-belit macam birokrasi
Tidak harus ada komandannya
Toh pesertanya cuma kita

Foto diambil dari Pinterest

Rabu, 20 November 2019

Temu Untuk Bertamu

Kamu memang tidak lagi seistimewa itu.

Aku tidak lagi merasakan degup jantung yang menggebu; bingung mau pakai baju apa; ribet make up seperti apa supaya terlihat tidak pucat tapi tidak menor; apalagi menyemprotkan parfum banyak-banyak sampai kepikiran untuk mandi parfum saja.

You’re not special anymore.

Kini aku bisa menahan jemari tanganku untuk tidak menulis ulang percakapan kita di twitter. Tidak berkeinginan meng-upload roomchat kita di fitur cerita sosial media yang padahal lebih “hangat” daripada sebelum-sebelumnya. Aku bahkan tidak mengeluarkan ponsel ketika aku dan kamu berbincang tentang banyak hal.

Kocak ya.

Ketika aku sudah tidak lagi menganggapmu spesial, kamu justru melakukan segala hal yang tadinya hanya aku impikan. Kamu menjemputku di rumah; mengantarku ke manapun aku mau; menemaniku pusing-pusing karena tugas; meladeni kebawelanku; dan tetap mengembalikanku pulang ke rumah dengan selamat.

            Kamu juga bercerita lebih banyak. Entah mungkin karena aku sudah bisa menimpali dengan lebih komunikatif atau kamu sedang butuh teman bicara. Yang jelas, aku tidak perlu pura-pura tertarik dengan apa yang kamu omongkan sehingga ketidak-antusiasanku bisa kamu tanggapi dengan mengalihkan topik obrolan.

            Lucu saja.

            Saat aku sudah merasa baik-baik saja, tiba-tiba kamu minta bertemu. Tapi harus tahu sopan santun ya, karena sekarang kamu sekadar tamu.

Photo by Max Böhme on Unsplash


Minggu, 03 November 2019

Pergilah, Tidak Apa-Apa


Disarankan mendengarkan lagu ini --> Background Music Extraordinary You Episode 19 - 20  <-- untuk baca tulisan ini :))


Photo by Anastasia Vityukova on Unsplash

Ya sudah, pergi saja, tidak apa-apa. Dari dulu pun aku sudah mempersiapkan perpisahan, sebelum harus merasa sakit karena kehilangan. Aku bahkan telah menulis ucapan terima kasih karena kamu membuatku banyak belajar dalam memahami diri sendiri dan tentang orang lain.

Mungkin memang saat ini adalah waktunya kamu buat pergi. Aku tidak punya hak untuk menahanmu lebih lama di sini. Bersama kamu sampai sejauh ini pun kejadian di luar dugaan yang patut aku syukuri.

Senin, 23 September 2019

Pretended League


Mau sampai kapan kita berlomba siapa yang paling bahagia?
            
Sama-sama berusaha memberikan senyum dan tawa paling lebar, padahal kepala kita masih menyimpan sakit hati dan kecewa. Apakah kamu baik-baik saja dengan itu?

Photo by Jonathan Pendleton on Unsplash

Kamis, 22 Agustus 2019

Paling Aku Favoritkan


Aku suka hari ketika kakiku memasuki gedung olahraga kota. Kamu boleh lupa atau bahkan tidak peduli, bahwa bagiku, tempat itu menjadi salah satu tempat yang menyimpan banyak kenangan tentang aku dan kamu.

Aku suka ketika aku mencari tempat kosong sekaligus spot terbaik untuk memotret kamu yang sedang bertanding di lapangan. Aku tidak pernah berbaur dengan pendukung kedua tim, karena aku tidak mau telingaku jadi pengang hanya karena tabuhan genderang macam mau perang. Aku juga tidak perlu mengeluarkan jurus basa-basi seandainya bertemu dengan pendukung tim kamu yang rata-rata memang temanku atau temanmu.

            Aku hanya ingin bisa melihat kamu dengan leluasa. Bahkan aku tidak mau ada satupun di kepalaku yang bertanya perihal status hubungan kita itu apa.

Senin, 29 Juli 2019

Cari atau Lari

Iya, tidak ada alasan untuk tidak menjawab “Aku baik.” ketika kamu bertanya “Apa kabar?” padaku.

Aku tahu kamu tidak sekadar berbasa-basi demi membuka obrolan. Aku tahu kamu mungkin sempat berpikir kalau aku pernah porak-poranda selepas aku dan kamu meletakkan hubungan ini di tengah jalan. Aku tahu kamu peduli dan aku sebenarnya tidak bermaksud mengabaikan itu. Karena jujur, aku sudah merasa baik-baik saja, setidaknya sebelum bertemu kamu lagi hari ini, setelah sekian lama tak pernah bertatap muka.

Dulu, dulu sekali, aku pernah dengan tololnya memiliki hobi mencari dan menemukan kamu di antara lautan orang-orang. Rasanya menyenangkan saat berhasil mengunci pandangan pada postur tubuh tinggi kamu, mengamati kamu dari jauh, memotret kamu diam-diam, lalu senyum-senyum sendiri saat senyum kamu berhasil aku abadikan.

Foto diambil dari link ini

Selasa, 04 Juni 2019

Sebentar Lagi Lebaran


Hei, sebentar lagi lebaran, atau bahkan kamu membaca tulisan ini ketika bulan Ramadan tahun ini sudah berakhir. Di sini aku hanya ingin minta maaf atas segala kesalahan yang muncul dari alam bawah sadarku, yang mungkin sempat membuatmu terganggu.
          
Foto diambil dari unsplash.com

Rabu, 01 Mei 2019

"Sebentar lagi Ramadan."


Ta, apa kabar? Sebentar lagi Ramadan. Bagaimana harimu di sana? Menyenangkan, kan? Baik-baik saja, kan?
           
Maaf ya selama ini sudah membuat kamu marah, kesal, kecewa, dan segala hal yang aku sendiri tidak berani bertanya mengapa kamu seperti itu. Aku minta maaf karena sampai sekarang aku masih berharap semoga aku dan kamu bisa berteman seperti dulu. Mendengar tawa kamu, menatap tatapan galak kamu, menghadapi kecerewetan kamu, dan menanggapi cerita-cerita lucumu tentang teman-teman baikmu:  Ardhi dan Baya.

Photo by Avi Richards on Unsplash

Rabu, 10 April 2019

Jumat, 29 Maret 2019

Sejelas Itu


Bagiku, kamu selalu jelas
Berjalan di lorong kampus,
menyapa orang-orang yang ada di sana,
berbelok ke kelas, mengikuti kuliah, selesai, lalu nongkrong di kantin kampus
Kadang menunggu dosen di selasar, atau balik kos karena tidak ada kepentingan lagi di situ
Jika kebetulan kamu harus masuk sore, entah ada keperluan organisasi atau UKM, maka kamu membunuh waktu di depan perpustakaan atau student center

Photo by chuttersnap on Unsplash

Rabu, 13 Maret 2019

Tenang, Aku Bisa Menunggu


Demi bahagiamu, tidak apa-apa untukku ditunda dulu
Aku bisa menunggu
Selama kamu berjuang untuk masa depanmu,
Maka aku tidak akan menuntut ini-itu

Photo by Anthony Tran on Unsplash

Selasa, 12 Februari 2019

[CLICKBAIT] Kisi-Kisi Soal Tes Masuk STMM "MMTC" Yogyakarta


Halo, Adik-adik!

Apa kabar? Bagaimana dengan persiapan menuju sekolah lanjutan? Sudah punya tujuan? Sudah memantapkan pilihan?

Begini, tulisan ini saya buat hanya untuk referensi Adik-adik agar memiliki gambaran seandainya Adik-adik berkenan menjadi salah satu bagian dari Kampus Broadcaster terbaik negeri ini. Karena saya merasakan betul kalau informasi dari web resmi sangat kurang—tidak ada detail mengenai tes-tesnya. Oleh karena itu, tulisan ini, sekarang hadir di hadapan kamu.

Satu tahun yang lalu, di tengah keresahan saya sebagai anak IPA tapi tidak suka pelajaran ilmu alam, saya mulai mencari kampus mana saja yang mau dan sesuai dengan kemampuan juga minat saya. Pilihan saya pun jatuh pada Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta.

Gambar diambil dari grup kelas, hehe.

Kamis, 31 Januari 2019

Tulisan Ini Untuk Kamu


Maaf, Tuan, maaf
Maaf sekali lagi jika aku mempermasalahkan jarak
Karena pada kenyataannya, kita terpisah oleh kesempatan bertemu
Kita tidak bisa saling tatap muka, dan membicarakan hal yang pernah mengungkung isi kepala

Aku tahu, ini soal lama
Jauh sebelum tulisan ini dibuat dan disebarluaskan dan mungkin kebetulan kamu tengah membacanya sekarang
Tuan, maafkan
Sekalipun aku sekarang diam dan tidak membahas hal itu lagi, bukan berarti aku lupa dan menganggap segalanya baik-baik saja
Meskipun kini aku dan kamu sudah punya banyak hal lain yang dibicarakan, bukan berarti masalah ini selesai dan kita tidak perlu berbincang secara khusus mengenai perkara ini

Photo by rawpixel on Unsplash

Senin, 07 Januari 2019

Ternyata Masih Dia


Boleh aku bercerita?
Tentang laki-laki yang tidak pernah berhenti membuatku terkesan
Dari leluconnya
Tingkah ajaibnya
Pemikiran rumitnya
Cerita-ceritanya

Photo by Tom Sodoge on Unsplash

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini