Rabu, 01 Mei 2019

"Sebentar lagi Ramadan."


Ta, apa kabar? Sebentar lagi Ramadan. Bagaimana harimu di sana? Menyenangkan, kan? Baik-baik saja, kan?
           
Maaf ya selama ini sudah membuat kamu marah, kesal, kecewa, dan segala hal yang aku sendiri tidak berani bertanya mengapa kamu seperti itu. Aku minta maaf karena sampai sekarang aku masih berharap semoga aku dan kamu bisa berteman seperti dulu. Mendengar tawa kamu, menatap tatapan galak kamu, menghadapi kecerewetan kamu, dan menanggapi cerita-cerita lucumu tentang teman-teman baikmu:  Ardhi dan Baya.

Photo by Avi Richards on Unsplash
           
Sejauh ini mereka berdua masih baik padaku, walaupun keduanya sama saja menutup mulut perihal keadaanmu. Entah kamu yang sengaja menghilang dari semua masa putih abu-abu kamu, atau kamu yang tidak mau aku tahu tentang kamu.
            
Sekali lagi aku minta maaf, Ta.
            
Aku memang bodoh, bego, tolol, parah, bahkan umpatan paling kasar sekalipun boleh kamu utarakan padaku. Tapi tolong kamu kembali, Ta. Kamu kembali jadi perempuan yang paling dekat dengan aku.
            
Dari perpisahan kelas dua belas tahun lalu yang tidak bisa membuat kamu menginjakkan kaki lagi di SMA.
            
Dari promnight yang pernah kamu tolak habis-habisan, hingga berujung konflik dengan teman satu angkatan, yang membuat kamu akhirnya menenggelamkan diri entah di lautan mana.
            
Aku kangen, Ta. Kangen sama kamu.
            
Kapan terakhir kita bertemu? Lebaran tahun lalu ya? Yang aku dan kamu diam-diaman itu? Yang aku dan kamu seperti habis cekcok itu?
            
Sebentar lagi Ramadan. Apa kamu tidak ingin bergabung di acara buka bersama teman-teman? Apa kamu tidak ingin bertatap muka lagi denganku? Apa kamu benar-benar semarah itu sampai mengabaikan segala bentuk komunikasi yang ingin aku jalin?
            
Aku minta maaf ya, Ta. Minta maaf sebesar-besarnya.
            
Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku sekehilangan itu. Aku cuma ingin kamu tahu kalau satu tahun terakhir ini sebagian besar ingatanku adalah kamu. Apalagi unggahan-unggahan foto adik kelas di sosial media ketika mereka perpisahan kemarin. Seharusnya, satu tahun yang lalu, aku dan kamu bisa berada dalam satu foto. Seharusnya aku juga bisa meramaikan hiruk-pikuk sosial media mengakhiri masa SMA.
            
Tapi tidak ada kamu, Ta.
            
Sama sekali tidak menyenangkan, kamu tahu?
            
Jadi tolong, seandainya kamu membaca tulisan ini, kamu tahu bagaimana aku ingin tahu kamu. Kabar kamu. Kondisi kamu sekarang. Tidak perlu muluk-muluk kita bisa kembali seperti dulu. Yang penting komunikasi kita membaik dan tidak canggung.
            
Aku ingin itu dulu.
            
Selebihnya bisa nanti.

            
Kamu libur kapan? Aku main ke rumah kamu lagi, boleh?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini