Senin, 07 Januari 2019

Ternyata Masih Dia


Boleh aku bercerita?
Tentang laki-laki yang tidak pernah berhenti membuatku terkesan
Dari leluconnya
Tingkah ajaibnya
Pemikiran rumitnya
Cerita-ceritanya

Photo by Tom Sodoge on Unsplash


Hampir semuanya aku suka

Dia tidak pernah bilang segalanya akan baik-baik saja
Tapi aku tahu, hadirnya sudah berupa tenang
Dia tidak pernah bilang sudah dewasa
Tapi aku tahu kalau isi kepalanya sudah satu tingkat lebih baik dari usia sebenarnya

Tentang memaafkan orang
Berbuat baik pada orang
Dari caranya berkomunikasi
Mengaku salah, padahal tidak tahu di mana letak ketidakbenarannya
Yang penting minta maaf, dan aku tidak marah (baca: Bukan Butuh Cermin, Tapi Layangan)

Dulu,
Saat aku masih suka menuntut dan banyak mau, mirip anak kecil yang merajuk
Dia sudah berperan jadi manusia yang baik
Membujukku supaya ceriaku kembali
Memohon padaku agar aku mau bicara lagi, karena saat itu kami benar-benar sudah seperti perang dingin

Seandainya kamu jeli, peristiwa itu ada dalam blog ini
Terekam lewat tulisan-tulisanku setahun-dua tahun belakangan ini

Tapi sekarang, kami sudah baik
Aku tidak lagi suka menuntut, meski masih banyak mau
Dia menurut, walaupun tetap ngomel setiap aku bilang, “Terserah”
Katanya, “Nurut kamu. Tapi nggak boleh terserah, aku jadi bingung,”

Apakah karena kami ada apa-apa?
APAKAH HARUS KARENA ADA APA-APA?

Tidak, Dear
Tidak

Baginya, tidak perlu ba-bi-bu untuk berbuat baik
Selama bisa membuat orang-orang di sekitarnya bahagia, kenapa tidak?
Tanpa sadar, dia membuatku lebih banyak lagi belajar soal ini
Meski dia selalu bilang kalau dia tidak sebaik yang aku kira
Setidaknya masih ada hal baik yang ia tularkan dan berusaha aku serap

Kini aku mensyukuri jarak
Karena aku jadi lebih tahu nikmat kangen dan temu
Aku jadi menghargai tiap detik bersama dia, tanpa harus ribet snap dan kasih tahu orang-orang jika kami sedang berdua
Kalau memang jatahnya harus bertemu orang lain, ya bakal ketemu kok
Tidak harus ada pengumuman, toh ini bukan jumpa penggemar

Bersama dia, bagiku cukup
Walaupun memang, menit tatap muka kami tidak sebanding dengan hari-hariku di sini yang harus terus menahan rindu
Setidaknya kualitas pertemuan kami yang tidak rutin sebulan sekali itu justru membuatku semakin mengenal dia
Dia sendiri bukan tipe manusia yang tiap hari mewajibkan chatting dan bercerita tentang apa hari itu
Tapi kalau tiba-tiba video call atau telepon malam-malam, ya, itu dia

Dia sering membuat aku terkejut, meski aku tahu niat awalnya tidak begitu
Dia menghubungiku ya karena ingin, bukan formalitas
Dan aku suka

Laki-laki itu, Dear, tidak pernah berhenti membuatku terkesan
Dan aku, masih suka
Masih sangat suka

Karena ia melakukan itu semua karena itu adalah dia
Bukan semata-mata untuk terlihat baik di hadapan orang,
…seperti kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini