Kamis, 31 Januari 2019

Tulisan Ini Untuk Kamu


Maaf, Tuan, maaf
Maaf sekali lagi jika aku mempermasalahkan jarak
Karena pada kenyataannya, kita terpisah oleh kesempatan bertemu
Kita tidak bisa saling tatap muka, dan membicarakan hal yang pernah mengungkung isi kepala

Aku tahu, ini soal lama
Jauh sebelum tulisan ini dibuat dan disebarluaskan dan mungkin kebetulan kamu tengah membacanya sekarang
Tuan, maafkan
Sekalipun aku sekarang diam dan tidak membahas hal itu lagi, bukan berarti aku lupa dan menganggap segalanya baik-baik saja
Meskipun kini aku dan kamu sudah punya banyak hal lain yang dibicarakan, bukan berarti masalah ini selesai dan kita tidak perlu berbincang secara khusus mengenai perkara ini

Photo by rawpixel on Unsplash
Kamu boleh bilang aku seperti anak kecil
Kamu boleh bilang aku berlebihan
Tapi aku takut, Tuan
Takut seandainya ada sesuatu yang dipendam, lama-lama menumpuk, dan mengacaukan segala yang ada di atasnya
Aku takut kebahagiaan yang tercipta kemudian hanyalah semu semata
Aku takut jika persoalan ini mengganggu langkah kita di kemudian hari
Aku takut, dan mungkin setelah ini kamu bilang aku penakut
Tapi kamu perlu mengerti, saat ini, aku dan kamu butuh duduk berhadapan untuk mengobrol agar aku juga bisa mengerti

Mungkin kamu dulu sempat marah
Mungkin kamu dulu sempat berpikir sesuatu
Mungkin dulu aku dan kamu sempat berselisih paham
Mungkin aku dan kamu sempat lelah dan mengutuk jarak yang sama sekali tidak bersalah
Mungkin segalanya akan tetap mungkin jika aku dan kamu sama-sama menutup mata pada apa yang telah terjadi di depan mata

Tidakkah kamu ingin membahas ini supaya semuanya jelas?
Siapa tahu ada pengakuan yang dulu sempat tersembunyi
Siapa tahu ada fakta yang sebelumnya tertutupi

Sekaligus untuk bahan perenungan sebelum tertidur lelap
Bukankah selama ini kepalamu selalu menguraikan banyak hal sebelum dijemput mimpi? Tidakkah kamu berniat merunut satu per satu persoalan ini, Tuan?

Maaf, Tuan
Sekali lagi aku minta maaf
Aku minta maaf karena aku cengeng
Aku minta maaf karena tidak sepenuhnya mengerti isi kepalamu
Aku minta maaf karena mungkin sekarang waktunya tidak tepat

Tapi, Tuan, tolong
Tolong tipiskan jarak dan beri sela waktu untuk kita duduk berhadapan
Untuk kita sama-sama menyamakan sudut pandang
Untuk kita sama-sama tidak lagi membicarakan rindu
Karena jarak bukan sekadar satuan kilometer dan kangen
Paham, kan?

Aku dan kamu butuh temu
Itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini