Maaf, Tuan, maaf
Maaf sekali lagi jika aku mempermasalahkan jarak
Karena pada kenyataannya, kita terpisah oleh
kesempatan bertemu
Kita tidak bisa saling tatap muka, dan membicarakan
hal yang pernah mengungkung isi kepala
Aku tahu, ini soal lama
Jauh sebelum tulisan ini dibuat dan disebarluaskan
dan mungkin kebetulan kamu tengah membacanya sekarang
Tuan, maafkan
Sekalipun aku sekarang diam dan tidak membahas hal
itu lagi, bukan berarti aku lupa dan menganggap segalanya baik-baik saja
Meskipun kini aku dan kamu sudah punya banyak hal
lain yang dibicarakan, bukan berarti masalah ini selesai dan kita tidak perlu
berbincang secara khusus mengenai perkara ini
Photo by rawpixel on Unsplash |
Kamu boleh bilang aku seperti anak kecil
Kamu boleh bilang aku berlebihan
Tapi aku takut, Tuan
Takut seandainya ada sesuatu yang dipendam,
lama-lama menumpuk, dan mengacaukan segala yang ada di atasnya
Aku takut kebahagiaan yang tercipta kemudian
hanyalah semu semata
Aku takut jika persoalan ini mengganggu langkah
kita di kemudian hari
Aku takut, dan mungkin setelah ini kamu bilang aku
penakut
Tapi kamu perlu mengerti, saat ini, aku dan kamu
butuh duduk berhadapan untuk mengobrol agar aku juga bisa mengerti
Mungkin kamu dulu sempat marah
Mungkin kamu dulu sempat berpikir sesuatu
Mungkin dulu aku dan kamu sempat berselisih paham
Mungkin aku dan kamu sempat lelah dan mengutuk
jarak yang sama sekali tidak bersalah
Mungkin segalanya akan tetap mungkin jika aku dan
kamu sama-sama menutup mata pada apa yang telah terjadi di depan mata
Tidakkah kamu ingin membahas ini supaya semuanya
jelas?
Siapa tahu ada pengakuan yang dulu sempat
tersembunyi
Siapa tahu ada fakta yang sebelumnya tertutupi
Sekaligus untuk bahan perenungan sebelum tertidur
lelap
Bukankah selama ini kepalamu selalu menguraikan
banyak hal sebelum dijemput mimpi? Tidakkah kamu berniat merunut satu per satu
persoalan ini, Tuan?
Maaf, Tuan
Sekali lagi aku minta maaf
Aku minta maaf karena aku cengeng
Aku minta maaf karena tidak sepenuhnya mengerti isi
kepalamu
Aku minta maaf karena mungkin sekarang waktunya
tidak tepat
Tapi, Tuan, tolong
Tolong tipiskan jarak dan beri sela waktu untuk
kita duduk berhadapan
Untuk kita sama-sama menyamakan sudut pandang
Untuk kita sama-sama tidak lagi membicarakan rindu
Karena jarak bukan sekadar satuan kilometer dan
kangen
Paham, kan?
Aku dan kamu butuh temu
Itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar