Sedang ingin seperti anak
kecil
Yang sah dalam merengek,
manja, dan merajuk
Tapi aku sudah di umur sekian
Jadi aku tambahkan perasaan
rindu
Atau memang rindu yang
keterlaluan ini mengantarkan kepalaku kembali ke masa-masa lalu?
Atau aku saja yang terlalu
banyak ucap, padahal ya lagi kangen sama kamu
Photo by Tamara Bellis on Unsplash |
Kangen sekali
Kangen chat kamu tanpa beban
Kangen bebas mengomentari
cerita yang kamu bagikan melalui fitur whatsapp
Kangen ngobrol tiap malam
sampai kamu tertidur lebih dulu, lalu chat
lagi esok pagi seperti tidak pernah kehabisan topik
Kangen menyusuri jalanan utama
kota tiap sore
Kangen merelakan Minggu pagi
demi mengabadikan matahari terbit
Kangen adu balap dengan
matahari yang telanjur mengintip di balik pegunungan, dan ya, tentu kita kalah
di situ
Kangen menyaksikan debur ombak
di bibir pantai yang tiap pekan kita sambangi
Kangen malam-malam titip beli
makanan
Kangen terpaksa berteduh di
emperan toko saat hujan mengguyur kota
Kangen…
Kangen sekali
Sekarang, kamu apa kabar?
Tentu selain sibuk dengan kuliahmu
Selain kegiatan-kegiatan yang
hampir menguras waktumu
Cerita yang sering kamu bagi,
sekaligus tidak aku mengerti
Termasuk perempuan yang
tampaknya sekarang mendominasi hari-harimu
Siapa dia? Boleh, kan, aku
bertanya di sini?
Karena, seandainya kamu mau
tahu, untuk menanggapi story-mu saja,
aku butuh keberanian luar biasa
Ada canggung yang sulit
diredam
Butuh alasan kuat, setidaknya
ada topik penting yang dibicarakan di sana
Itu juga kalau kamu sempat
membalas
Tidak, tidak apa-apa
Kalau kamu membaca ini, terima
kasih
Kalau tidak, juga tidak
apa-apa
Yang penting, kamu baik-baik
saja
Aku cuma kangen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar