Dia tidak
datang
Sekalipun
kamu mengirim banyak pesan
Bilang
kalau kamu sudah sampai, dan menunggu di tempat parkir
Tapi dia
tidak akan datang, Dear
Hujan kini
menderas
Kamu
kelimpungan berlari ke arah gedung pertemuan
Photo by Erik Witsoe on Unsplash |
Jalanan
mulai macet dan kacau
Beberapa
orang menepi seenaknya
Berteduh,
mengembangkan payung, membuka jas hujan
Tidak
Dia tidak akan
datang
Walaupun kamu
bilang acaranya segera dimulai, padahal panitianya sendiri masih sibuk memindahkan
kursi dari outdoor ke indoor--acara tidak mungkin akan dimulai dalam waktu dekat
Kamu
sedikit berbohong,
berharap
dia mempercepat laju kendaraannya
Padahal
kamu tidak tahu apakah dia sudah di jalan, atau justru belum bergerak satu
senti pun dari tempatnya semula—setelah membalas pesan singkatmu dengan tiga
huruf: OTW
Kamu tidak
tahu
Tapi kamu
masih mengobarkan harap dia akan menujumu; duduk di sampingmu dan bilang minta
maaf karena sudah terlambat
Tapi dia
tidak datang
Tidak akan
datang
Seberapa
sering kamu menoleh belakang, berjaga-jaga seandainya dia kesulitan menemukan
kamu di antara ratusan orang yang memenuhi ruangan
Padahal
tidak
Dia tidak
akan datang
Kamu pasti
kecewa sebentar lagi, kan?
Bahkan kini
kamu mulai mengirim pesan, bilang tidak apa-apa berteduh dulu
Yang
penting dia selamat sampai di sini dan menemuimu
Padahal
tidak mungkin
Dia tidak
akan datang
Maaf
Maaf aku
bilang begini
Hanya biar
kamu tahu, kalau di hatinya tidak ada lagi kamu
Sadar diri
ya
Bahagianya
bukan lagi bergantung oleh kamu
Bisa pergi
baik-baik, kan sebelum aku usir dengan tidak hormat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar