Rabu, 20 November 2019

Temu Untuk Bertamu

Kamu memang tidak lagi seistimewa itu.

Aku tidak lagi merasakan degup jantung yang menggebu; bingung mau pakai baju apa; ribet make up seperti apa supaya terlihat tidak pucat tapi tidak menor; apalagi menyemprotkan parfum banyak-banyak sampai kepikiran untuk mandi parfum saja.

You’re not special anymore.

Kini aku bisa menahan jemari tanganku untuk tidak menulis ulang percakapan kita di twitter. Tidak berkeinginan meng-upload roomchat kita di fitur cerita sosial media yang padahal lebih “hangat” daripada sebelum-sebelumnya. Aku bahkan tidak mengeluarkan ponsel ketika aku dan kamu berbincang tentang banyak hal.

Kocak ya.

Ketika aku sudah tidak lagi menganggapmu spesial, kamu justru melakukan segala hal yang tadinya hanya aku impikan. Kamu menjemputku di rumah; mengantarku ke manapun aku mau; menemaniku pusing-pusing karena tugas; meladeni kebawelanku; dan tetap mengembalikanku pulang ke rumah dengan selamat.

            Kamu juga bercerita lebih banyak. Entah mungkin karena aku sudah bisa menimpali dengan lebih komunikatif atau kamu sedang butuh teman bicara. Yang jelas, aku tidak perlu pura-pura tertarik dengan apa yang kamu omongkan sehingga ketidak-antusiasanku bisa kamu tanggapi dengan mengalihkan topik obrolan.

            Lucu saja.

            Saat aku sudah merasa baik-baik saja, tiba-tiba kamu minta bertemu. Tapi harus tahu sopan santun ya, karena sekarang kamu sekadar tamu.

Photo by Max Böhme on Unsplash


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini