Demi
bahagiamu, tidak apa-apa untukku ditunda dulu
Aku
bisa menunggu
Selama
kamu berjuang untuk masa depanmu,
Maka
aku tidak akan menuntut ini-itu
Photo by Anthony Tran on Unsplash |
Tidak
apa-apa, sungguh
Siapapun
aku dalam hidupmu, aku sama sekali tidak berhak menghalangi langkahmu
Aku
bahkan harusnya berada di garis paling depan untuk mendukung kamu;
mendoakan
kamu;
berharap
semoga selain baik-baik saja, kamu juga bisa mencapai apa yang kamu mau
Aku
tidak akan mengutuk jarak lagi, karena apa yang akan kamu hadapi setelah ini,
lebih penting
Lebih
penting daripada kesempatan aku dan kamu bertemu
Lebih
penting dari menertawakan hal-hal bodoh saat kamu sedang bertamu;
sesuatu
yang selalu aku rindu, hingga kini, mungkin juga sampai nanti
Tapi
tenanglah, sungguh
Soal
aku, bisa besok lusa atau kapan, terserah
Aku
di sini sedang tenang;
berusaha
senang;
mencari
banyak kesibukan, apapun, yang penting kamu tidak terus-menerus berada dalam
kepala
Bukan
untuk melupakan seperti yang kamu takutkan,
Aku
hanya tidak ingin menjadi benalu di kampus yang sudah aku impikan sejak lama
Aku
tidak ingin jika nanti aku dan kamu benar-benar bertemu, yang bisa aku
ceritakan hanyalah betapa bodohnya aku yang menunggu kabarmu tanpa melakukan
apapun
Aku
tidak mau sebego itu
Tenanglah
Aku
tidak akan egois meminta banyak hal dari kamu sesegera mungkin
Cita-citamu,
jauh lebih penting
Sungguh,
tidak apa-apa
Demi
masa depanmu,
Tidak
masalah bagiku menunggu sempatmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar