Lagi-lagi
salah waktu untuk posting. Harusnya tanggal 30 Agustus pukul 06.35 WIB, tapi buktinya? Malam ini
aku baru bisa menulis di blog pribadiku. Tulisan tentang aku di masa 14 tahun
silam.
Malam
hari, 29 Agustus 1999. Seorang Ibu merasa kesakitan pada perutnya. Ah, aku
membayangkan bagaimana rasa sakitnya waktu itu. Beliau, pergi ke bidan, dan
kata bidan yang menanganinya, belum menandakan jika akan melahirkan. Ibu itu kembali
pulang.
Dinihari
30 Agustus 1999. Ibu kembali merasa sakit perut yang luar biasa. Membangunkan
orang serumah, hingga akhirnya diantar sang suami ke rumah bersalin. Aku
membayangkan bagaimana perasaan mereka yang campur aduk, antara gelisah,
senang, khawatir. Gelisah menunggu tangis sang anggota keluarga baru, senang
dengan kedatangan bocah itu, dan khawatir dengan keselamatan sang Ibu.
Suara
tangis bayi memecah kesunyian pagi rumah bersalin itu. Tangis yang membuat sang
Ibu menangis haru, mengucap syukur, anaknya lahir dengan selamat. Debar jantung
yang menandakan keresahan, berganti menjadi tanda kebahagiaan. Kedatangan sang
anggota keluarga baru yang pastinya akan mengisi hari-hari mereka. Tepat pada
pukul 06.35 WIB.
Do’a dari seluruh
kerabat menyelimuti kehadiran bayi perempuan itu. Menyambutnya dengan senyuman
dan rasa syukur kepada Tuhan. Suara Adzan yang diperdengarkan oleh kakeknya di
telinga kanan, dan suara Iqomah di telinga kiri, tak membuat tidur bayi kecil
itu terganggu. Mungkin, dia mengucap syukur telah hadir di dunia, di tengah
keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Walaupun... secara tidak dia
sadari.
Tasyakuran diadakan
untuk menyambut bayi kecil itu. Beberapa tradisi dijalankan untuk lebih
memantapkan acara tasyakuran itu. Sang kakak, dengan sayangnya, tidur di
samping bayi mungil tak berdosa itu. Menciuminya dengan penuh kasih.
Sang Ibu dan Bapak bayi
itu merapalkan do’a-do’a serta harapan bagaimana bayi itu akan tumbuh menjadi
seorang gadis yang solehah, pintar, dan cantik, hingga menjadi seorang istri
dan ibu yang baik kelak.
Berbagai kado dan
bingkisan yang berisi perlengkapan bayi, menumpuk di salah satu sudut ruangan.
Semua itu berasal dari sanak saudara dan teman dari orang tua bayi itu. Mereka
datang untuk sekedar memberi selamat bahkan mendo’akan agar anak itu tumbuh sehat.
Dan bayi itu adalah...
aku.
Aku
yang sekarang telah berumur 14 tahun. Aku yang sekarang merasa lebih dewasa.
Aku yang sekarang menjadi seorang gadis remaja, yang ingin mempunyai banyak
teman, yang ingin pintar, yang ingin menjadi gadis solehah, yang ingin menjadi
psikolog, yang ingin menjadi penulis, dan segudang keinginan lainnya.
Aku
yang 14 tahun lalu menjadi salah satu alasan keluargaku terutama Ibuku untuk
tersenyum. Aku yang 14 tahun lalu menjadi kado terindah Bapak di ulang tahunnya
yang ketiga puluh lima. Yap! Bapak ulang tahun pada tanggal 29 Agustus! Aku
yang 14 tahun lalu diprediksi lahir pada 24 Agustus 1999. Aku yang 14 tahun
lalu berada di rahim Ibu. Sekarang sedang dalam proses menuju cita-citaku dan
harapan dari orang-orang terdekatku.
Now, I am 14 years old :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar