Sabtu, 21 September 2013

Aneh



        Lagi-lagi ada sepucuk surat dari wanita yang menyukaimu dari jauh, secara diam-diam pula. Mungkin, kau bosan membaca surat yang memang tak pernah kau baca ini. Aku pun juga bosan dengan perasaan rindu yang sering menghantuiku. Rindu ini selalu mengikutiku saat kamu tidak berada di sampingku. Aneh.
            Aku sendiri sudah berusaha menghapus perasaan yang hampir setiap waktu muncul dalam diriku. Tapi hasilnya? Nihil. Aku sama sekali tak mampu. Kamu selalu menggagalkan rencanaku. Kamu selalu tiba-tiba hadir saat aku hampir memusnahkan perasaan ini. Kembali menyulut perasaan rindu yang menyusupi batinku. Aneh.
            Aku masih ingat, bagaimana kamu menatapku, menyapaku, dan tutur kata lembutmu yang kau gunakan untuk bercanda bersamaku. Harusnya itu sudah biasa bagiku. Kita sudah dekat, tapi masih jauh. Konyol ya? Harusnya aku tertawa dengan kebodohanku ini. Namun, yang namanya hati, tak mungkin mengikuti pola pikir otak dengan kata ‘harusnya’. Aneh.
            Sedang apa kamu di malam minggu ini? Memikirkan kekasihmu? Atau bercengkrama dengan kekasihmu? Atau yang sangat tidak mungkin, kamu sedang memikirkanku? Mustahil ! Harapan yang hanya menyakitkan hati kecilku. Otakku memang sudah memerintahkan seluruh saraf untuk menghentikan pencarian tentang kabarmu. Sayangnya, tidak diindahkan oleh hatiku. Aneh.
            Setiap hari, aku selalu menebak, keajaiban apa yang muncul satu detik berikutnya dari kamu? Apakah hanya sapaan kecil seperti 24 jam yang lalu? Atau bahkan masih acuh seperti 48 jam yang lalu? Setiap berganti hari, selalu ada cerita baru dari kamu. Entah, kamu sedang berjalan dengan kekasihmu, atau cewek lain dari kelasmu, atau cewek dari kelas sebelahmu. Dan, yang sering terjadi adalah kamu memang hanya melewatiku. Sakit.
            Apa kamu tahu? Aku sering menatap wajahmu lama-lama. Aku sering mengamati tingkahmu yang bagiku penuh kejutan. Tak dapat kuduga. Terkadang kamu perhatian, dan lebih sering mengacuhkan. Aku seperti kau ombang-ambingkan dalam ketidakpastian. Bodoh ya? Aku padahal bukan siapa-siapamu. Aku HANYA temanmu, tapi berharap terlalu tinggi, dan akhirnya hanya membuat lara di hati. Aneh.
            Terlalu banyak kejutan kecil yang kamu buat untukku. Sayangnya, aku dan kamu berbeda dalam pengartian perhatian kecil ini. Bagiku, kamu mengistimewakanku. Tapi bagimu? Itu adalah hal biasa yang sering kamu ciptakan dengan teman perempuanmu yang lain. Aneh.
            Aku menemukanmu dalam kerumunan teman-teman baruku. Menghadirkan perasaan rindu yang kian menggebu dan memburu. Mengendalikan otakku dengan tema ‘Mencari Kabarmu’. Aneh.
            Surat ini tidak mungkin sampai kepadamu. Yang sangat mungkin adalah, menjadi penghuni blog pribadiku bersama surat tentangmu yang hanya sampah bagimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini