Untuk
teman-teman yang merasa belum berhasil, janganlah meratapi diri. Percayalah,
Tuhan sedang menunggumu untuk bangkit. Tuhan juga sedang memilih malaikat
terbaik untuk mendampingi. Bahkan, Tuhan telah merencanakan kejutan jika kamu
berhasil berdiri lagi. Ayo, kita berjalan kembali, agar malaikat dan Tuhan
tidak terlalu lama menanti.
Tak apa menyesal, tapi jangan
lama-lama, apalagi dengan tidak belajar melalui kesalahan yang membuat Tuhan
menahan keberhasilan. Mari merenung, apa saja yang telah kita perbuat di masa
lalu. Mungkin, dengan ini, Tuhan mengingatkan bahwa ada kesalahan yang pernah kita
lakukan, dan belum sempat kita perbaiki akhir-akhir ini. Tuhan sedang menegur,
jadi kita tak perlu marah atau menghakimi. Yakinlah, Tuhan lebih tahu tanpa perlu
kita ajari.
Jika sudah berdoa setiap hari, namun
belum dikabulkan Tuhan, bukan berarti Tuhan abai dan tak mau tahu. Mungkin,
Tuhan belum melihat usaha yang gigih. Dan Tuhan, lagi-lagi menunggu untuk usaha
yang lebih keras. Kencangkan ikat pinggang, dan bertekad: Usaha harus maksimal!
Kalau perlu, dikerjakan mati-matian!
Kalau sudah begitu, mana tega Tuhan
membiarkan umat-Nya tak kunjung mendapat yang mereka mau?
Begini, anggap saja, Tuhan punya nilai
minimal usaha manusia. Jika manusia belum mendapat yang ia mau, berarti belum
mencapai nilai minimal. Dan Tuhan yang Maha Baik, tak akan membiarkan umat-Nya
sendirian tertatih-tatih menuju angka minimal. Tuhan akan mengirim malaikat
terbaik untuk menuntun dan membimbing. Tak ketinggalan, Tuhan juga menitipkan
hal-hal yang dibutuhkan manusia untuk mencapai angka minimal itu.
Jika angka minimal itu tercapai,
bahkan usaha kita telah melebihi nilai minimal yang ditetapkan Tuhan, tak
segan-segan, Tuhan akan memberi bonus berlimpah. Bisa saja berupa kenikmatan
yang bahkan belum sempat terpikirkan sebelumnya.
Misalnya, kita sudah belajar
mati-matian untuk menembus 5 besar di kelas. Sayangnya, ketika pembagian
raport, hanya mendapat ranking 8—tidak sesuai yang kita harapkan. Nah, bisa
saja, karena usaha kita kurang memenuhi batas minimal. Jika berusaha lagi,
bukankah tinggal sedikit, nilai itu akan terpenuhi? Siapa tahu justru
terlampaui, dan Tuhan memberi kejutan lebih hebat dibanding 5 besar di kelas?
Tak menutup kemungkinan, kita yang
ranking 8, yang telah belajar mati-matian, justru lolos seleksi beasiswa ke
sekolah favorit dan terbaik. Bagaimana? Kejutan dari Tuhan, jauh lebih besar
dibanding tujuan kita, kan?
Nah, teman-temanku, janganlah berputus
asa lama-lama. Tuhan sedang mengirim paket untukmu: malaikat terbaik dan
hal-hal yang lebih kamu butuhkan. Jika yang kamu tuju belum tercapai, paket
dari Tuhan akan membantumu mendapat yang lebih baik. Ayo, kita kembali bangkit,
berusaha lagi, agar nilai minimal terpenuhi, bahkan terlampaui. Dan yakinlah,
Tuhan yang sedang menunggumu kembali berdiri, sedang merencanakan yang terbaik.
Percayalah.