Gadis itu
berjalan dengan sedikit tergesa memasuki stadion yang semakin padat. Ia tak
ingin terlambat menyaksikan pertandingan yang diikuti kekasihnya. Kemarin, dia
sudah berjanji untuk datang. Apalagi, hari ini adalah ulang tahun kekasihnya. Meskipun
gadis itu tahu, kekasihnya pasti akan fokus pada pertandingan—tidak akan
melihatnya yang nanti akan meneriakkan nama sang kekasih. Tapi setidaknya,
gadis itu ingin menunjukkan rasa cintanya pada sang pacar. Tak salah, kan?
Sabtu, 23 Agustus 2014
Rabu, 20 Agustus 2014
Seandainya........
Sudah berapa
hari, Mas kita nggak ketemu? Apa kabar kamu? Baik-baik, kan?
Apakah kau tahu
ada yang diam-diam mengharapkan pertemuan denganmu lagi? Apa kau tahu ada yang
diam-diam menulis tentang kamu? Apa kau tahu ada yang diam-diam mengharapkan
senyummu? Apa kau juga tahu ada yang diam-diam memasang fotomu di wallpaper
ponselnya?
Jumat, 08 Agustus 2014
Dia.......
Badan tegap
yang selalu terbalut kaos dan jaket warna merah dan biru—entah kaos dan jaket apapun miliknya, selalu didominasi warna
merah dan biru. Terkadang ditambah selipan warna
hitam dan abu-abu. Itu pun, tak
selalu. Langkah kaki yang santai namun panjang-panjang membuat orang lain perlu
sedikit berlari untuk mengejarnya. Tubuhnya lumayan tinggi, kulitnya sawo
matang, hidungnya mancung, dan rambutnya
selalu dielus ke atas agar terlihat jabrik. Tapi, model rambutnya yang seperti
itu, tidak terlihat norak dan tak akan membuat jengah, apalagi sampai mati
bosan. Malah, membuat rindu, hingga setiap hari ingin bertemu.
Sabtu, 02 Agustus 2014
Surat Untuk Nomor 2
Saputan gerimis
tipis, menemaniku di saat aku menulis ini. Tentang kamu—idola remaja di
se-antero tanah air. Putu Gede Juni Antara.
7 Juni.
Aku tak pernah
menganggap tanggal itu istimewa. Aku tak tahu ada yang mementingkan tanggal itu. Lebih tepatnya
tak peduli. Karena bagiku, Juni bukanlah bulan masehi yang menggembirakan jika
tak ada libur sekolah, yang bahkan berlipat-lipat tahun ini. Aku juga enggan
mencatat hal-hal apa yang menarik di bulan Juni, jika bukan sepupuku yang berulang tahun di
hari ke-16 bulan ini.
Juni......
Nama bulan itu,
terselip dalam nama panjangmu. Se-simple itu kamu buat aku penasaran apa
hubungannya kamu dengan bulan ke-6 masehi. Tak perlu kamu mengadakan kuis
berhadiah jutaan rupiah untuk mencari biodatamu—tempat tanggal lahirmu. Cukup
sesederhana itu.
Jumat, 01 Agustus 2014
Harusnya Kamu Sudah Pergi
Jaket biru. Kautahu? Jaket itu salah
satu kenangan yang begitu melekat pada otakku. Bisa dibilang, kenangan terakhir
darimu, sebelum kamu benar-benar pergi dariku. Tanpa waktu lama, memoriku
langsung tahu siapa pemilik jaket itu, dan peristiwa apa yang membuatku selalu
ingat siapa pemiliknya. Dan otakku tahu, kenapa hatiku
sempat menjerit ketika tahu kamu tiba-tiba berada di hadapanku.
Apakah kautahu, ada seseorang di
masa lalumu yang terkadang merindukanmu seperti malam ini? Jujur, aku tak tahu
jika kita berada di tempat yang sama malam ini. Entahlah sebelumnya, kenapa aku
tiba-tiba ingat kamu. Selang beberapa menit setelah aku mengirim sms tentangmu
kepada temanku. Ajaibnya, kamu datang. Benar-benar datang, bukan sekedar
bayangan. Kamu nyata, tak lagi maya. Kamu lewat dengan tenang, di depan
seseorang yang dulu berusaha keras untuk melupakan siapa kamu di hidupnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kamu Harus Baca Ini
#SWORDS's After Story
Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini. Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...
Banyak yang Baca Ini
-
Berhasil membuatnya tertawa. Berhasil membuatnya senang. Berhasil membuatnya terhibur. Padahal, hanya 3 ka...
-
Pacitan. Kota kecil yang menjadi saksi bermulanya kisah cintaku denganmu. Saksi bisu dimana kau putus dengan kekasihmu. Kota kecil yang...
-
Hai. Eh, hai. Tumben sekali menyapa. Sudah tidak sibuk? Yah begitulah. Bukannya ...