Rabu, 07 Mei 2014

Seharusnya Aku Lupa



Benarkah aku harus meratapi kepergianmu? Kamu yang menghilang tiba-tiba, dan kamu juga yang muncul dengan tiba-tiba. Beserta status hubunganmu yang baru, muncul ke permukaan. Menjawab alasan kenapa kamu menghilang lama. Lantas, untuk apa kaumendekatiku? Apa aku hanya kaujadikan pelarian? Memangnya aku arena balap?
            
Mas, apa kautak tahu dampak dari status hubunganmu sekarang? Apa kautak memikirkan perasaanku ketika membaca perubahan statusmu? Tweet-tweetmu yang dulu hanya untukku, sekarang tak ada. Atau memang, itu bukan untukku? Apa itu untuk seorang gadis yang akhirnya kaujadikan pelabuhan hatimu? Tidak hanya tempat pelarianmu seperti diriku dulu?
                
Aku butuh waktu untuk benar-benar lupa siapa kamu dihatiku. Sampai sekarang pun, aku belum rela kautinggalkan secara tiba-tiba. Ya, memang kaumenghilang lama. Tapi, itu kuanggap bahwa kausedang serius mengurus sekolahmu. Kausedang mencoba jadi pelajar yang baik. Namun aku salah menduga. Kamu menghilang, karena sedang dalam proses mendekati seseorang. Teman baikku. Yang luput dari perhatianku ketika kamu sedang dalam proses PDKT dengannya. Oke. Aku rapopo.
                 
Tulisan-tulisan yang kubuat akhir-akhir ini ternyata masih dalam sorotanmu. Kenapa pula kaumasih mengurusiku? Aku bukan siapa-siapamu lagi. Ah, dari dulu juga aku bukan siapa-siapa dalam hidupmu. Kautahu? Aku sempat ternganga mendapati pesan singkatmu siang minggu lalu. Kukira, kamu meminta maaf karena sempat mengabaikanku lama, dan kamu malah memilih perempuan lain. Kukira, kamu mengajakku berteman lebih erat lagi. Kukira. Dan lagi-lagi perkiraanku meleset jauh.
                
                    “Dek, kenapa kamu menulis tentangku lagi?”
                
Seharusnya kautahu jawabku, Mas! Karena aku belum mampu melupakan rasaku ini! Seharusnya kamu tak perlu bertanya! Atau kamu sengaja mengirimiku pesan itu, untuk mengecek seberapa jauh aku mampu lupa terhadapmu? Oh. Syukurlah kamu adalah seorang pelajar yang bisa membaca. Aku tak perlu menjawab melalui telepon atau menemuimu secara langsung hanya untuk menjelaskan alasan aku menulis tentangmu. Cukup aku dengan menulis ini, seharusnya kamu mengerti.
                
Semoga kamu tahu arti tulisan ini. Semoga kamu bahagia dengan status barumu. Dan juga, semoga kamu tahu, bahwa kamu pernah menelantarkan perasaan seseorang yang sekarang sedang mencoba melupakanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini