4 minggu tanpa kabar
darimu. Kita tidak bertatap muka dan saling menyapa. Tak meninggalkan jejak
sehingga menyulitkanku untuk melacak. 4 minggu itu pula aku belajar menghilangkan
perasaan yang selalu hadir saat kamu ada di dekatku.
Tapi, tahu-tahu berita
tentang kamu sampai di telingaku. Kamu-sudah-punya-kekasih-baru! Apakah kamu
tahu bagaimana reaksiku? Diam, menggerutu dan ingin menamparmu juga pacar
barumu! Meninggalkan rasa sesak dan kecewa. Menandakan bahwa perasaanku padamu
belum benar-benar sirna.
Baru kali ini aku
merasakan perasaan aneh seperti itu. Aku dan kamu tidak dekat. Aku dan kamu
hanya berteman. Tapi? Aku selalu ingin dekat denganmu. Aku selalu ingin
menyandang status sebagai kekasihmu. Aku selalu ingin kamu menjadikanku alasan
untuk tersenyum. Hanya itu.
Apakah kamu tahu jika
aku suka saat dia tak menerimamu? Itu adalah kesempatanku untuk dekat denganmu.
Untuk bersuka ria di sampingmu. Tanpa ada pengganggu macam pacar barumu.
Pesan rinduku yang
takkan mungkin kau balas, hanya menumpuk di sudut memori. Meninggalkan bekas
yang beberapa tahun lagi belum tentu menjadi cerita lucu. Bisa saja, itu malah
membuatku semakin jatuh, karena obsesi tentangmu begitu kuat. Saat ini, aku
berharap, dengan perpisahan kita, jalan untuk kulalui semakin jelas. Tak ada
lagi bayang-bayangmu. Tak ada lagi kata cinta buram yang kudengar. Tak ada lagi
sikap baik yang kusalah artikan menjadi sayang. Tak ada lagi tulisan kangen
dalam kertas lusuh yang kubaca. Semuanya hilang.
Apa yang kukhawatirkan
tentang pergantian status hubunganmu, menjadi kenyataan. Kamu benar-benar
menganggapnya lebih dari teman. Benar-benar menjadikannya sosok spesial dalam
hidupmu. Menjadi kekasihmu.
Hei.. kamu yang menyandang
status sebagai pacarnya! Apa kamu tidak ingat, betapa kamu menolak mentah-mentah
saat aku memanggilmu dengan menyebut namanya? Apa kamu tidak ingat saat kamu
berkata tidak menyukainya? Apa kamu tidak ingat, saat kamu berkata ingin
mempertahankan hubungan dengan pacarmu dulu? Apa kamu tidak ingat, saat kamu
bilang bahagia waktu dia menjauh darimu? Tapi buktinya? Statusmu telah
memberiku jawaban.
Terima kasih untuk
kalian yang telah mengukir luka dalam senyumku tanpa sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar