Kamis, 08 November 2018

Tentang Hujan


Aku masih menyukai hujan
Aroma rintiknya saat sentuh tanah
Udara yang dingin dan lembap
Genangan air di beberapa sudut jalan
Suasana segar yang langsung tercipta selepas ia reda

Aku masih menyukainya
Teramat sangat

Photo by Matthew Henry on Unsplash


Tapi kamu harus tahu
Hujanku di sini tidak untuk mengingat kamu dan segala peristiwa yang pernah aku dan kamu alami saat hujan
Tidak ketika aku dan kamu sedang asyik melintasi jalanan kota, tahu-tahu gerimis, kemudian menderas dengan cepat
Kita terpaksa berteduh di beranda minimarket 24 jam, padahal waktu sudah larut, sedangkan kamu berjanji pada orang tuaku akan mengantarku pulang tidak lebih dari pukul sepuluh malam
“Aku takut kamu sakit,” katamu waktu itu, membuatku berpikir bahwa selama ada kamu, maka segalanya akan terkendali dan baik-baik saja

Tidak juga ketika aku dan kamu masih memakai seragam putih abu-abu, harus terpaku selama lebih dari tujuh jam di dalam kelas, berusaha menahan kantuk dari materi yang sama sekali tidak aku mengerti, mendadak hujan turun, membasahi apapun yang tampak di permukaan bumi
“Hujan,” ujarmu saat itu seraya menunjuk luar jendela
Aku mengangguk cepat, semangatku kembali terisi penuh seketika
(re: Baca #SWORDS dulu biar paham bagian ini)

Tidak ketika kamu bertanding di tengah lapangan yang masih basah bekas hujan dan aku memotret kamu
Tidak ketika kamu selalu bilang soal petrichor, padahal hanya untuk membuka obrolan saat aku terkesima oleh turunnya hujan yang kadang datang tanpa tanda-tanda

Tidak, Tuan
Tidak

Kini aku tidak mengingat yang dulu-dulu
Aku hanya menuliskannya
Boleh-boleh saja, bukan?

Kamu harus tahu kalau hujanku di sini terlalu sepele untuk itu
Boro-boro mengingat kamu
Kepalaku justru tersita oleh jemuran yang masih menggantung, yang nekat aku keluarkan sebelum berangkat kuliah padahal langit sedang mendung
Aku sibuk memindahkan helmku dari motor yang berada di tempat parkir terbuka kampusku
Aku justru mengerjakan tugas dari dosen yang batal datang karena hujan yang begitu lebat melanda kota ini

See?
Hujan di sini berbeda
Tidak melulu soal kamu
Tidak selalu perkara rindu

Tapi, tenang saja, aku masih menyukainya
Aku masih menggunakan suaranya sebagai pengantar tidur
Aku masih mencintai aromanya, suasananya

Hanya saja,
Aku tidak lagi memutar berbagai memori
Bagiku, pernyataan hujan sebagai pemicu kenangan yang telah disimpan rapi-rapi, tidak terbukti
Atau mungkin, karena kamu yang pernah selalu berada di kepalaku, sudah benar-benar beranjak pergi?
Hm?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini