Teruntuk kota yang tidak masuk daftar tujuan
wisata
Terima kasih telah berbaik hati menjadi latar
sebuah pertemuan
Untuk mendung, senja, dan gerimis
Dan untuk seseorang yang mirip seseorang
Terima kasih telah membuatku penasaran
Membuka seluruh media sosial
Demi melacak jejak,
Tanpa nama dan alamat
Yang aku akui, itu susah sekali
Aku tahu diri kalau aku bukan gadis hebat
yang mampu mengalahkan FBI atau CIA dalam mencari identitas seseorang
Atau, mungkin aku sebenarnya membutuhkan
waktu tambahan untuk melakukan pengamatan sekali lagi
Tapi waktuku di sini sudah habis
Waktunya berkemas lalu pulang
Tak lupa, memasukkan mendung, senja, gerimis,
sebuah kota yang tidak masuk daftar tujuan wisata, dan seseorang, ke dalam sebentuk
kisah baru yang mungkin nanti-nanti akan dibuka kembali
Untuk Tuhanku yang Maha Segalanya
Terima kasih telah mempertemukan
Meskipun aku belum tahu apa makna dibalik
pertemuan berlatar mendung, senja, dan gerimis, di sebuah kota yang tidak masuk
daftar tujuan wisata
Entah karena memang hanya ingin menjadikan
dia sumber inspirasi
Atau memang ada cerita selanjutnya tentang
dia setelah ini
Aku harap, pilihan kedua
Agar di usia yang hampir tujuh belas ini
tidak datar-datar saja
Supaya ada kisah yang dapat aku ceritakan
Dan agar seseorang itu tahu, ada yang tidak
tahu namanya, tapi tidak akan melupakan wajahnya
Tulisan ini aku maksudkan untuk meninggalkan
jejak
Foto yang aku unggah di instagram, dengan mencantumkan
alamat pertemuan, semoga membuatnya menemukan seorang gadis yang berdo’a demi
pertemuan kedua
Seorang gadis dari antah-berantah, yang
tiba-tiba mampir di tepi lapangan bola, lantas menemukan dia
Berlatar kota yang tidak masuk daftar wisata
Disempurnakan mendung, gerimis, dan senja
Semoga pertemuan kedua, ketiga, dan
selanjutnya memang ada
Diawali dengan saling tahu nama
Tanpa akhir lambaian tangan atau ucapan
selamat tinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar