Jumat, 24 April 2020

Penanda

Semakin ke sini, manusia semakin kelihatan rumit ya.
Entah karena jaman memang sedang runyam, atau karena usia menuntutku untuk melihat satu hal dari berbagai sudut pandang.

Lucu sekali.
Saat dulu aku sedang senang-senangnya menulis, suka sama si ini, suka sama si itu, kecewa sendiri--menganggap kekecewaan itu sebagai patah hati, kemudian meninggalkan jejak di blog ini.

Ternyata masa-masa itu sudah lewat.
Aku sudah jarang berkunjung ke sini karena ada hal lain yang lebih menarik dari sekadar menggali luka lama atau mengungkit rasa sakit. Ada yang seharusnya lebih dipahami dari sekadar suka terhadap seseorang hanya karena wajah atau kepopuleran.

Kadang masih tidak menyangka kalau pada akhirnya aku, hari ini, berada di posisi ini. Bisa melihat apa yang dulu masih abu-abu, menjadi lebih jernih. Walaupun yang lebih jelas pun justru membuat kepala semakin pusing.

Tapi tidak apa-apa, aku jadi bisa belajar.

Munculnya tulisan ini merupakan tanda pergeseran konten. Aku belum tahu pasti apa yang nanti akan aku tuang di sini. Yang jelas, setelah mengalami yang namanya benar-benar jatuh cinta kemudian patah hati, rasanya tidak pantas menulis yang menye-menye lagi.

Jika ada yang bertanya, apakah aku masih aktif menulis?
Ya, aku masih sering menulis. Hanya saja, kini medianya tidak cuma blog. Makanya hampir tidak pernah lagi mampir kemari.

Tenang. Aku bukan menghilang. Hanya punya kesibukan lain.
Seandainya kamu ingin menghubungiku, sosial mediaku masih aktif semua. Nomor ponselku juga tidak pernah ganti, itu juga kalau kamu masih simpan.

Tapi tidak apa-apa kalau kamu cuma ingin membaca tulisanku. Blog ini sebentar lagi terisi kembali. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini