Soal telefon,
Aku harap kamu tahu,
bahwa aku hanya ingin bicara
bukan melepas rindu
Photo by Becca Tapert on Unsplash |
Aku sedang butuh teman
Siapapun, yang bisa mendengarku
Menyimak ceritaku
Aku pikir kamu masih sama,
Sekalipun tidak antusias, tapi aku
tahu telingamu siaga
Kepalamu mencerna segala kata yang
keluar dari mulutku
Karena setelahnya kamu berkomentar,
Memberi pendapat yang membuatku
berpikir lebih jeli
Aku tapi salah
Kamu bukan lagi manusia yang kukenal
saat itu
Ada sesuatu yang membuat ceritaku
tidak tersampaikan dengan baik
Ada sesuatu yang membuatmu tidak
lagi menerima keluh kesahku
Iya, aku tahu, kita berjarak
Tapi bukan berarti hal itu bisa
dijadikan alasan, kan?
Bukan berarti aku dan kamu tidak
bisa seperti dulu lagi, kan?
Ceritaku tidak butuh pertemuan
nyata
Telefon saja, cukup
Yang penting bagiku adalah teman
bicara
Yang sudah tahu banyak hal
tentangku
Yang memahamiku
Yang membuat segalanya terasa
baik-baik saja
Kamu pernah menjadi seperti itu,
Tuan
Tidak sadarkah?
Atau aku saja yang bodoh,
menganggap segala yang telah
terlewati masih sama
Kamu masih kamu
Dan aku masih seperti yang kamu
tahu
Baiklah,
Tidak apa-apa
Tidak apa-apa kalau pada akhirnya
kamu punya teman bicara baru
Tidak apa-apa kalau pada akhirnya
aku dan kamu tidak saling berkabar
Semoga kamu terus baik-baik saja
dan tetap bahagia
Suatu saat nanti, kalau aku telepon
kamu berarti memang ada yang penting yang harus aku beri tahu padamu
Tenang saja
Bukan keluh kesah
Apalagi sekadar berbagi cerita
tentang hari itu
Siapa tahu undangan…terserah kamu
berharap dapat undangan apa dariku,
Salam hangat, untuk siapapun yang
sekarang berada di jaringan telepon ponselmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar