Sabtu, 01 Oktober 2016

Kembalilah Seperti Dulu

Kamu jangan berubah, bagaikan avatar yang padahal sedang dibutuhkan dunia. Meskipun kamu bukan avatar, dan dunia belum membutuhkan kamu, tapi aku yang saat ini membutuhkan kamu.
            
Bagaimanapun juga, kamu adalah penghiburan yang tepat untuk segala keluh kesah. Hanya tawa kamu yang mampu menenangkan sekaligus pemberi semangat yang mujarab. Tidak perlu kamu mengajakku ke tempat di mana harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk menyeduh cokelat panas, kamu hanya ke rumahku sambil tersenyum lebar, sudah cukup untuk membuatku kembali tertawa. Biasanya kamu ke rumah memakai jaket baseball, habis mandi, sehingga membuat wajahmu kelihatan segar, dan itu saja cukup membangkitkan semangat baruku di hari itu. Kamu tidak pernah muluk-muluk untuk menghiburku, karena sesederhana kamu datang ke rumah, adalah penghiburan yang menyenangkan.
            
Kamu tidak pernah tega mengabaikan seseorang. Sebagaimana kamu tidak suka padanya, kamu masih bisa mengeluarkan senyum lebar kepadanya. Seolah-olah kamu tidak punya masalah dengan dia sebelumnya. Bahkan, kepada wanita yang pernah membuatku cemburu mati-matian, kamu tetap saja baik padanya. Ya, karena dia manusia, dan masih butuh kebaikan, alasanmu waktu itu. Aku iya-iya saja tanpa semangat, walaupun kamu sudah datang ke rumah pada hari itu, tapi belum ampuh mengusir rasa mengkalku jauh-jauh.
            
Aku tahu, tulisan ini memberi kesan bahwa aku kekanak-kanakan. Aku seperti wanita yang butuh perhatian lebih, padahal sudah kamu perhatikan baik-baik. Tapi aku tidak masalah dengan kesan apapun yang orang berikan padaku. Karena inti permasalahan dari tulisan ini bukan di situ. Melainkan, tentang kamu yang entah sejak kapan, tidak pernah lagi datang ke rumah. Tersenyum sekadarnya, dan tidak pernah lagi memberi penghiburan yang tepat. Seperti orang yang menyayangiku hanya selagi sempat.
            
Aku tidak tahu, apa saja sibukmu selama ini, sampai-sampai berubah seperti itu. Kamu seperti menghindar, tanpa aku tahu apa salahku hingga membuatmu begitu. Asal kamu tahu, aku butuh kamu yang mampu membuatku tenang dan kembali bersemangat. Aku butuh kamu yang tiba-tiba  membelikanku wafer cokelat caramel supaya aku tidak marah-marah ketika datang bulan. Kamu tahu, aku butuh kamu yang seperti itu. Bukan kamu dengan segala ‘selagi sempat’-mu.

            
Tapi, kalau kamu memang ingin jauh dariku, memilih mengabaikanku daripada meneruskan hubungan tanpa kasih sayang yang ternyata sudah surut, aku... aku benar-benar tidak tahu soal itu. Sama sekali aku tidak berpikir sebelumnya kalau kemungkinan kamu tak lagi menyayangiku, atau memang, kamu yang memang sudah merasa memilikiku, tak perlu lagi menunjukkan daya tarik yang dulu kamu gunakan untuk memikatku. Jika sudah begitu, berarti... berarti, selama ini aku salah menilai kamu. Dan itu tandanya... cintaku salah ada di kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini