Aku
kembali melihatnya sore ini. Dia memakai baju berlogo klub sepak bola ternama
Spanyol, dan celana jeans hitam. Mungkin, gadis itu memang menyukai klub sepak
bola tersebut, karena sempat beberapa kesempatan aku melihatnya memakai jaket
berlogo sama. Sore ini, dia sedang belajar fisika. Mungkin, besok dia akan
ulangan atau hanya memperdalam materi karena UAS sudah dekat. Ehm, entah kenapa
aku berpikir begitu. Apa karena setiap Senin dan Rabu aku selalu melihatnya?
Apa karena aku selalu melihatnya mengambil air wudhu lalu sholat? Atau ada hal
lain?
Jumat, 28 November 2014
Jumat, 21 November 2014
Dawai Biru
Toko
buku sore ini cukup ramai. Aku sudah melangkah ke lantai dua. Surga bagiku.
Dengan lautan bukunya yang ingin kubeli semua, juga penataan yang rapi, serta
aroma khas yang menguar di seluruh sudut ruangan, membuatku suka pada tempat
ini. Sangat suka.
Pandangan
mataku mengarah pada bagian buku New Release. Menatap tumpukan novel
karyaku yang baru diterbitkan minggu lalu. Yang membuatku rajin datang ke
tempat ini. Tiap hari mengecek berapa orang yang sudi membeli bukuku
Mataku
tertumbuk pada seorang berjaket biru yang sedang berdiri di depan tumpukan
bukuku. Membuka-buka buku yang tak begitu jelas jika kulihat dari sini.
Mungkinkah yang dia pegang adalah bukuku? Percayakah ia bahwa aku sekarang
menjadi penulis? Bukan seorang gadis yang pernah menjadi murid lesnya dulu? Yang
sering ia ajari memetik dawai tiap minggu? Ada, sih, yang dia tak tahu sampai
sekarang: aku selalu menunggu setiap pertemuan dengannya. Sayangnya, pertemuan
itu sekarang tak pernah terjadi. Justru membuatku tersiksa karena kerinduan
padanya sering meledak.
Dia yang memakai jaket biru tua.
Rabu, 19 November 2014
Merindu
Sore ini, macam hari biasa, pulang
les, aku nongkrong di depan tv, menunggu acara kuis tebak lagu di salah satu
stasiun tv swasta dalam negeri. Tas masih tergantung di pundak, helm belum
kukembalikan di tempatnya, dan tangan masih menggenggam kunci sepeda motor
dengan gantungan kunci bergambar maskot Piala Dunia di Brazil kemarin. Aku
sudah stay cool di depan layar tv, menanti salah satu penyanyi dalam
acara itu yang jadi idola baruku.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kamu Harus Baca Ini
#SWORDS's After Story
Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini. Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...
Banyak yang Baca Ini
-
Berhasil membuatnya tertawa. Berhasil membuatnya senang. Berhasil membuatnya terhibur. Padahal, hanya 3 ka...
-
Pacitan. Kota kecil yang menjadi saksi bermulanya kisah cintaku denganmu. Saksi bisu dimana kau putus dengan kekasihmu. Kota kecil yang...
-
Hai. Eh, hai. Tumben sekali menyapa. Sudah tidak sibuk? Yah begitulah. Bukannya ...