Jumat, 06 Juli 2018

[[ P E R H A T I A N ]]



Bagi saya, ini semua tidak pernah mudah.
             
Menulis hampir seluruh perasaan saya, menjadikannya sebuah buku, dan diberi izin oleh Allah SWT melalui Penerbit Ellunar untuk dibaca banyak orang, ternyata hanya titik awal.

            Sebelum ini, saya pikir menjadi penulis hanya keinginan yang kemungkinan mengendap sebagai angan. Saya hanya tahu menulis. Paling pol ya blogging. Tapi, semakin ke sini, saya belajar bahwa itu tidak cukup. Saya harus menyiapkan pondasi blog saya dengan baik. Template yang menarik hati, dan yang seharusnya mencerminkan kepribadian saya sendiri. Apalagi dengan munculnya buku saya ke permukaan, saya juga memiliki tugas untuk membawanya ke tepi. Digaet banyak orang—dinikmati banyak pembaca.

            Sayangnya, novel SWORDS yang harusnya sudah saya koar-koarkan sejak awal terbit, faktanya baru sekarang saya promosi sana-sini.

            Buku ini berarti banyak untuk saya. Menceritakan orang-orang terdekat saya. Hari-hari saya sebagai pelajar SMA. Juga cita-cita saya, sekaligus imajinasi saya.

            Tidak ketinggalan, kamu.

            Harusnya saya berterima kasih banyak-banyak untuk kamu, teman-teman, dan tentunya para pembaca.

            Tapi yang perlu kalian tahu, duduk berjam-jam di depan laptop, kadang harus menyela pelajaran karena biasanya saya akan susah konsentrasi jika kedapatan ide, adalah hal yang harus saya bayar demi terciptanya buku ini. Saya juga perlu mengorek emosi saya, kenangan-kenangan yang seharusnya telah saya simpan rapi-rapi, namun terpaksa saya bongkar; perasaan-perasaan yang sebelumnya sudah saya lupa; juga tentang kehati-hatian saya terhadap orang-orang yang bersangkutan karena yang saya ceritakan di sini memang benar adanya.

            Dan untuk para pembaca yang telah meluangkan waktunya demi buku saya, saya pesan untuk tidak mengulas latar belakang saya. Untuk tidak memaksa saya memberitahu siapa saja orang-orang yang saya tulis di buku ini.

            Kalian tahu bahwa buku ini ditulis dengan ribuan pengorbanan, kan?

            Dan karena ribuan pengorbanan itu, saya baru berani muncul di sini—sekarang? Tegakah kamu terhadap saya yang proses penulisannya saja sudah berdarah-darah, dan setelah jadi buku justru disuruh mengingat luka-luka lama yang baru mengering?

            Nikmati saja.

            Kisah antara dua manusia yang tidak bersatu di penghujung putih abu-abu, bukan berarti harapannya mengabur. Sekalipun dalam hati masing-masing masih saling menyimpan nama, namun mereka tahu bahwa mereka harus melanjutkan hidup. Ada cita-cita yang perlu dikejar. Ada janji yang harus ditepati. Pembuktian yang harus mewujud nyata. Demi orang-orang terdekat yang sudah jelas-jelas mendukung sekalipun berada dalam keadaan paling buruk.

            Tokoh Katana ini mengajarkan saya untuk tetap tangguh.

            Memberi kekuatan pada saya untuk bertahan—mengingatkan saya bahwa sebagai perempuan, logika tetap harus jalan sekalipun perasaan lebih sering membayangi langkah ke depan.

            Tokoh Bapak Amerika juga menyadarkan saya bahwa pikiran manusia bisa berlapis-lapis. Entah untuk melindungi apa yang baginya berharga, maupun sebagai wujud dari perjuangan yang telah ia lalui—yang tidak banyak diketahui orang lain.

            Untuk tokoh-tokoh yang lain, bisa kalian resapi sendiri seperti apa perannya, dan hikmah yang bisa diambil dari mereka.

            Makanya, baca SWORDS dulu biar paham.


            Bagaimana caranya?

1.       Pinjam teman yang sudah beli buku SWORDS

2.       Beli sendiri buku SWORDS (dan jangan kasih pinjam ke teman, biar mereka pada beli)

Teman-teman yang ingin beli bukunya, bisa menghubungi Penerbit Ellunar melalui Whatsapp, SMS, maupun LINE, dengan format:

Judul – jumlah – nama – alamat – nomor ponsel

Kirim ke nomor 0896-8530-9651 atau ke LINE (at)ellunar (dengan “@”)

Kalau tidak mau ribet, bisa juga pesan lewat saya. Saya bisa dihubungi di instagram @angela_rezka, LINE: angelarezka, dan twitter: @AngelaRezka

            Iya, memang ujung dari tulisan ini hanya promosi.

            Sekian! Happy reading!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini