Kalau ada yang bertanya, seberapa
dalam aku merindukan kamu, maka, akan aku jawab kalau daripada bertanya seperti
itu, mintalah aku bercerita tentang bagaimana aku dan kamu bertemu. Itu lebih
bisa menggambarkan bagaimana bentuk rinduku terhadapmu.
Bagaimana kebetulan-kebetulan
yang menuntunku pada setiap pertemuan
Foto diambil dari Unsplash.com |
Kebetulan aku dan kamu pada suatu
hari saling berjabat tangan dan menyebutkan nama
Kebetulan aku dan kamu berada
dalam satu kawasan yang sama, bertatap muka setiap hari
Kebetulan aku dan kamu memiliki
lagu favorit yang sama
Kebetulan aku dan kamu memiliki
selera humor yang sama
Kebetulan aku dan kamu memiliki
pola pikir yang sama
Kebetulan aku dan kamu memiliki
indra pendengaran yang satu frekuensi—sehingga, setiap ada seseorang yang
menyenandungkan nada secara sumbang, aku dan kamu akan bertukar pandang
kemudian tertawa
Kebetulan aku menyukai aroma
parfum kamu
Kebetulan aku menyukai caramu
bercerita
Kebetulan aku menantikan
saat-saat kamu tertangkap mata
Kebetulan aku memasang telinga
tegak-tegak setiap kisahmu mengalir dari mulut orang-orang yang kenal kamu
Kebetulan aku memakai hati untuk
kenal kamu lebih jauh
Dan kebetulan aku pun terjatuh
karena itu
Kebetulan kamu tidak mengalami
hal seperti yang aku alami
Dan untuk hati yang patah, aku tahu itu merupakan akibat, bukan kebetulan
Dan untuk hati yang patah, aku tahu itu merupakan akibat, bukan kebetulan