Kami menemukannya pada tahun 2013.
Beberapa bulan setelah kucing pertama kami meninggalkan rumah. Waktu itu
tubuhnya masih sangat mungil, belum bisa mengeong, bulunya masih jarang dan
pada berdiri. Jika anak kucing lain biasanya langsung menghindar ketika kami
mendekat, dia tidak. Justru selalu keliling rumah, mencari celah supaya bisa
masuk. Dia seperti menemukan rumahnya sendiri.
Sehari
setelah ia menampakkan diri di pekarangan rumah, ia kedapatan sekarat di
halaman belakang. Tubuh mungilnya tergolek lemah di antara pasir-pasir. Bulunya
berwarna cokelat muda yang membuatnya hampir tidak terlihat berada di sana.
Jika mata tidak jeli, bisa saja ia terinjak, karena selain tubuhnya seperti
berkamuflase di atas pasir, ia juga belum bisa bersuara. Hanya menatap kami
dengan sorot mata sayu yang menimbulkan rasa iba pada siapapun yang melihatnya.