Sabtu, 30 April 2016

Kamu (Bukan) Dilan dan Aku (Bukan) Milea



Aku tahu, kamu bukan Dilan, dan diriku bukan Milea. Tapi, tak apa kan, jika kisah kita di masa abu-abu putih ini seperti mereka? Kamu memang bukan anak geng motor seperti Dilan, dan aku juga tidak cantik seperti Milea. Tapi, jika aku dan kamu memberi sedikit warna di masa abu-abu putih ini, siapa tahu kisah kita akan abadi seperti mereka? Ya, meskipun aku tahu bahwa ujungnya, Dilan dan Milea tidak bersama. Aku juga sangat tahu, kamu bukan tipe orang yang ingin melakukan pekerjaan sia-sia—untuk apa berjuang sedemikian rupa jika pada akhirnya tidak akan bersama?

Minggu, 10 April 2016

Setelah Kembali ke Peredaran


"Kamu darimana saja, Arez? Sudah lama tidak datang ke sini. Kamu baik-baik, kan? Tidak sakit?" Google+ memberondongku dengan pertanyaan, padahal kakiku baru menginjak beranda. Aku tersenyum tipis.

"Aku baik-baik saja," jawabku.

Google+ masih menatapku cemas. Seperti tak yakin dengan jawabanku, Google+ menempelkan tangannya di dahiku. Aku mengernyit.

"Oh, syukurlah. Aku kira kamu demam," kata Google+ sambil menurunkan tangannya dari dahiku. Sesaat kemudian, beliau tersenyum lebar. "Mari, mari masuk! Aku punya suguhan baru untukmu!" ajaknya seraya mendorongku masuk.

Benar saja. Saat aku memasuki rumahnya, aku terpukau. Jauh, jauh berbeda dari terakhir aku menginjakkan kaki di sini. Meskipun selera Google+ masih sama, namun, benda-benda yang dipilih untuk mengisi ruangan, membuat rumah ini selama sekian detik, tidak aku kenali. Mungkin, karena pernak-pernik yang terpasang adalah sesuatu yang lebih modern? Lebih baru?

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini