Merindukanmu di
malam-malam seperti ini, sebenarnya sudah biasa kulakukan. Lalu, tanganku
tergerak untuk kembali menekunimu melalui dunia maya. Kadang-kadang tersenyum
melihat fotomu yang terlihat kocak dengan kaos warna favoritmu yang belum
berubah dari dulu: biru. Yang berubah adalah, kamu sekarang sibuk dengan
group musikmu yang karirnya semakin menanjak, dan aku yang sekarang sibuk
belajar, pengayaan, dan les. Selain itu, semuanya masih sama. Kamu yang di
sana, dan aku yang di sini. Tak pernah satu, meskipun tak pernah terlibat
pertengkaran satu pun.
Tak pernah aku menanyakan kabarmu.
Apakah kamu baik-baik saja setelah aku memilih pergi dari hidupmu karena aku
pikir, kamu tak akan menangis hanya karena aku sudah tak berada di sampingmu.
Bukankah, selama ini aku tak berarti bagimu? Untuk apa kamu mencariku, jika
saat aku masih berada di depanmu, kamu tak menampakkan hal spesial satu pun?
Bukankah itu tandanya aku sama sekali tak istimewa di hidupmu? Tak perlu, kan,
aku berharap tinggi-tinggi?