Kalau kamu bertanya apa kabar,
dan aku hanya menjawab dengan senyuman, aku harap kamu mengerti bahwa aku belum
baik-baik saja.
Sepeninggalmu, hidupku perlu
pembiasaan untuk melakukan banyak hal tanpa kamu.
Tidak ada yang tiba-tiba menelepon
ketika aku mulai menulis.
Tidak ada yang kabarnya aku
tunggu di ujung hari.
Tidak ada yang sosoknya aku nanti
di beranda rumah.
Tidak ada malam minggu yang
biasanya aku habiskan dengan obrolan tidak penting.
Tidak ada yang meledekku kalau
tim jagoan kalah.
Tidak ada yang mencibir tiap aku
membangga-banggakan pemain bola idolaku.
Tidak ada yang meracuniku Via
Vallen atau Nella Kharisma.
Tidak ada yang bercerita hantu.
Tidak ada senyum yang
menenangkan.
Tidak ada bahagia yang
ditawarkan.
Tidak ada lagi yang membagi
pandangannya mengenai hidup.
Tidak ada kamu, membuat segalanya
hampir limbung, seandainya kamu mau tahu.
Tidak ada kamu, kepada siapa lagi
aku akan pamer kalau aku bukan penakut—mengikuti video rumah menyeramkan
Raditya Dika yang sudah sampai part 3 tanpa aku skip? Hm?