“Kenapa kamu
ingin ke sana? Coba universitas yang lain dulu,”
“Biayanya
mahal. Bapak ini sebentar lagi pensiun lo,”
“Masih lama
pula. Mungkin nanti keinginanmu bisa berubah,”
Dan detik itu
aku merasa bahwa cita-citaku mungkin tidak seperti yang aku rancang di
kepalaku.