Ada yang rindu
Alfa Yurengga?
Kupasang pertanyaan itu di seluruh
akun sosial media milikku, berharap tidak hanya aku yang hampir sekarat karena
merasa kehilangan bocah itu. Entah mana yang lebih baik. Benar-benar kenal Alfa
Yurengga, tapi tidak bisa ngobrol seperti biasa dengan dia, atau yang mengenal
Alfa hanya dari cerita-cerita orang lain (baca: penulis) sehingga tidak bisa
tahu persis seperti apa wajah Alfa Yurengga makanya tidak pernah ngobrol secara
sengaja dengan bocah itu.
Mungkin memang lebih baik tidak tahu
ya? Lalu dengan seenak jidat merongrong si penulis untuk berkisah lagi supaya
mereka bisa bertemu kembali dengan Alfa Yurengga.