Mungkin esok, atau
lusa, kamu akan mengerti, mengapa aku jatuh cinta padamu berkali-kali. Kamu
tidak pernah menyadari betapa kamu adalah pemuda yang istimewa. Pembuat banyak
tawa, pencipta rindu yang hebat. Kamu tidak tahu bahwa pernah pada suatu masa,
aku menyebut namamu di balik setiap alasanku memilih atau memutuskan sesuatu. Aku sempat
menjadikan kota yang sering kamu ceritakan berkali-kali itu, sebagai kota
tujuanku nanti. Karena hanya melalui ceritamu, aku sudah jatuh hati dengan kota
itu, lantas merasa bahwa kota itu memang tepat untukku.
Butuh waktu
lama untuk menemukan alasan lain, bahwa kota itu bukan sekadar kota yang aku
suka hanya karena ceritamu. Aku
perlu berada di sana beberapa waktu, untuk mencintai kota itu tanpa alasan
apapun. Bukan karena kamu.