Kamis, 05 Mei 2016

Maafkan Milea-mu, Dilan-ku



13.28.
             
Mataku membuka pelan-pelan, mengerjap-ngerjap. Menoleh pelan ke jendela. Hujan membungkus kota siang ini. Aku menguap lebar-lebar. Meregangkan tubuh. Sebelah tangan meraih ponsel, dan kudapati lima panggilan tak terjawab dari nomor yang sama. Dilanku.
             
Aku tersenyum masam. Aku berjanji akan menonton pertandingan basketnya pukul 14.15 siang ini. Sementara sekarang sudah hampir setengah dua, tapi aku belum apa-apa. Baru bangun dari tidur siang. Dia telah berjanji akan bermain paling bagus untukku. Aku tertawa kecil saat ia mengatakan itu. Tentu saja ia nanti bermain bagus atas nama tim—demi sekolahnya, sekolahku juga. Aku mendesah pelan, menoleh kembali ke jendela. Hujan memelan, berubah jadi gerimis kecil-kecil. Setelah meregangkan tubuh sekali, aku baru bangkit, menuju kamar mandi. Cuci muka, ganti baju, kemudian menuju gelanggang olahraga kota.

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini