Hidupku tidak
banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.
Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjutan telah berada di genggaman tangan, meskipun kalau dikilas balik setahun belakangan ini pikiranku jauh dari kata baik-baik saja.
Kamu juga jangan salah sangka bahwa hal itu dikarenakan oleh dia.
Tidak.
Hampir sembilan puluh persen aku tidak memikirkan manusia satu itu. Rangkaian ujian sekolah lebih menyita isi kepalaku daripada dia. Dan berkat stres tingkat dewaku yang tertuang di kamera, justru membawaku satu tingkat lebih dekat pada fotografer yang paling menginspirasiku sampai sekarang: Ewin Setyo.
Kamu harus baca novel SWORDS dulu biar paham.