Selasa, 23 Juli 2013

Dia (masih) Mengharapkanmu



           

             Berhasil membuatnya tertawa. Berhasil membuatnya senang. Berhasil membuatnya terhibur. Padahal, hanya 3 kata yang terucap dari mulutmu. Sapaan hangatmu, candaanmu, membuat rasa kesalnya hilang. Sangat sederhana.
            Kamu juga tak tahu bagaimana rasa kecewanya muncul, saat kau acuhkan dia? Dia menyapamu baik-baik. Tapi apa balasan kamu? Senyum saja tidak! Bagaimana jika itu terjadi padamu? Kesal, kan? Marah, kan? Kecewa, kan? Beruntung sekali kamu jadi orang yang dia suka. Jika tidak? Jangan salahkan dia, jika dia menyemprotmu dengan hujaman kata-kata yang menusuk.
            Dia mulai percaya padamu. Tapi? Saat itu pula kau meninggalkan dia. Dia mengharapkan kamu. Dia menginginkanmu. Dia membutuhkanmu. Hanya kamu yang mampu membuatnya tersenyum diam-diam.
Apa kamu tahu ada orang yang mengagumimu dalam diam? Orang itu adalah dia! Dia yang selalu mengamatimu. Dia yang selalu memandangmu. Dia yang selalu peduli padamu. Dia yang selalu mengharapkanmu. Dia! Orang yang kau acuhkan. Orang yang kau gantung perasaannya. Orang yang kau beri harapan palsu. Orang yang kau sapa jika kau mau. Orang yang kau tak pedulikan perasaannya. Bagaimana jika kamu berada dalam posisinya?
Seandainya kamu jadi dia. Seandainya kamu merasakan bagaimana menjadi dia. Menjadi orang yang perasaannya terombang-ambing dalam ketidakpastian. Menjadi pengagum orang yang tidak mengaguminya. Memikirkan orang yang tidak memikirkannya.
Dia mengejarmu. Kamu mengejar orang lain. Apa kau punya lelah? Apa kau punya letih? Dia lelah mengejarmu. Dia lelah dengan kebimbangan yang kau beri. Dia ragu. Apakah kau benar-benar acuh padanya? Apakah kau benar-benar peduli padanya?
Jangan kau pikir, dia tidak punya pengagum. Jangan kau pikir, dia sendirian. Ada seseorang yang menantinya. Ada seseorang yang siap menghiburnya. Tapi, hanya kamu yang mampu membuatnya tersenyum lepas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamu Harus Baca Ini

#SWORDS's After Story

Hidupku tidak banyak berubah, seandainya kamu ingin bertanya keadaanku kini.              Bersyukur banyak-banyak karena sekolah lanjut...

Banyak yang Baca Ini